Sabtu, 20 Mei 2017

Laporan Praktikum Kimia



LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
UJI LARUTAN ASAM – BASA























                                                       Disusun Oleh :
                                                            Dani Kurniawan

                     KELAS : XI IPA 4

SMA NEGERI 1 KLIRONG
Tahun Pelajaran 2016/2017



KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji syukur kami berikan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan berkat, rahmat, taufik, dan hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas menyusun laporan hasil praktikum Kimia ini.
Dalam penyusunannya, kami ucapkan terimakasih kepada Guru Kimia kami yaitu Ibu Nurhidayati yang telah memberikan dukungan , kepercayaan dan masukkan kepada kami. Dari sanalah semua kami dapat menyusun laporan hasil praktikum ini dengan baik.
Meskipun kami berharap isi dari laporan hasil praktikum ini bebas dari kesalah dan kekurangan, namun pasti kesalahn dan kekurangan itu selalu ada. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas laporan hasil praktikum ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih, apabila ada kesalahan kata kami memohon maaf, terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Kebumen, 07 Februari 2017
Penyusun













DASAR TEORI

Senyawa asam dapat dibedakan dengan senyawa basa, salah satunya dengan cara mencicipi rasanya. Senyawa asam mempunyai rasa masam, misalnya tomat dan jeruk, sedangkan senyawa basa cenderung mempunyai rasa pahit, misalnya sabun. Namun tidak semua senyawa asam dan basa boleh diidentifikasi dengan mencicipi rasanya, karena ada senyawa asam dan basa yang berbahaya. Misalnya, senyawa asam klorida dan asam sulfat bersifat korosif, sedangkan senyawa kimia amonia berbau busuk menyengat. Ada juga zat kimia beracun dan dapat menyebabkan iritasi.
Senyawa – senyawa asam dan basa dapat diidentifikasi secara aman dengan menggunakan indikator. Indikator merupakan zat warna yang warnanya berbeda jika berada dalam kondisi asam dan basa. Indikator yang biasa digunakan adalah kertas lakmus, indikator asam – basa, dan indikator alami.


















A. TUJUAN
Menguji sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator

B. ALAT
1.)    Plat tetes
2.)    Pipet tetes
3.)    Gunting
4.)    Gelas kimia
5.)    Lumpang porselen + alu

C. BAHAN
1.)    Kertas lakmus merah dan biru
2.)    Indikator sintetis : metil merah , metil orange, bromtimol biru
3.)    Indikator alami : kunyit , bunga sepatu
4.)    Berbagai larutan : Asam asetat, air suling, alkohol, asam klorida, NH4Cl, NaOH

D. CARA KERJA
1.)    Poyong kertas lakmus merah dan lakmus biru
2.)    Ambil larutan menggunakan pipet tetes, masukkan ke dalam plat tetes
3.)    Masukkan 1 potong kertas lakmus merah dan 1 potong kertas lakmus biru
4.)    Amati perubahan yang terjadi
5.)    Masukkan indikator sintetis satu per satu
6.)    Amati perubahan yang terjadi









TABEL PENGAMATAN

Larutan
Lakmus
Metil merah
Metil orange
Bromtimol biru
Phenol phtalin
Kunyit
Bunga sepatu
Merah
Biru
Asam asetat
Merah
Merah
Merah muda
Orange
Kuning muda
Tidak berwarna
Kuning tua
Merah muda
Air suling
Biru
Biru
Kuning
Orange
Biru
Tidak berwarna
Kuning tua
kehijauan
Alkohol
Merah
Biru
Merah
Kuning
Kuning
Tidak berwarna
Orange tua
kehijauan
Asam klorida
Merah
Merah
Merah
Merah
Kuning
Tidak berwarna
Kuning
Merah muda
NH4Cl
Biru
Biru
Kuning
Kuning
Biru Kehijauan
Tidak berwarna
Kuning tua
Ungu
NaOH
Biru
Biru
Kuning
Kuning
Biru
Ungu
Merah
Hijau

















PEMBAHASAN
Larutan asam sulfat saat diteteskan ke kertas lakmus merah dan biru, didapatkan warna kertas lakmus biru menjadi merah dan kertas lakmus merah tetap merah. Saat asam asetat ditetesi metil merah didapatkan warna merah muda, ditetesi metil orange didapatkan warna orange, ditetesi bromtimol biru didapatkan warna kuning muda dan saat ditetesi phenol phtalin menjadi tidak berwarna. Saat ditetesi ekstrak kunyit didapatkan warna kuning tua dan ditetesi ekstrak bunga sepatu didapatkan warna merah muda.
Larutan air suling saat diteteskan ke kertas lakmus merah dan biru, didapatkan warna kertas lakmus merah menjadi biru dan kertas lakmus biru tetap biru. Saat air suling ditetesi metil merah didapatkan warna kuning, ditetesi metil orange didapatkan warna orange, ditetesi bromtimol biru didapatkan warna biru, dan ditetesi phenol phtalin menjadi tidak berwarna. Lalu saat ditetesi ekstrak kunyit didapatkan warna kuning tua dan saat ditetesi ekstrak bunga sepatu didapatkan warna kehijauan.
Larutan alkohol saat diteteskan ke kertas lakmus merah dan biru, didapatkan warna kertas lakmus merah tetap merah dan kertas lakmus biru tetap biru. Saat alkohol ditetesi metil merah didapatkan warna merah, ditetesi metil orange didapatkan warna kuning, ditetesi bromtimol biru didapatkan warna kuning, dan ditetesi phenol phtalin menjadi tidak berwarna. Lalu saat ditetesi ekstrak kunyit didapatkan warna orange tua dan ditetesi ekstrak bunga sepatu didapatkan warna kehijauan.
Larutan asam klorida saat diteteskan ke kertas lakmus merah dan biru didapatkan warna kertas lakmus merah tetap merah dan kertas lakmus biru menjadi merah. Saat asam klorida ditetesi metil merah didapatkan warna merah, ditetesi metil orange didapatkan warna merah, ditetesi bromtimol biru didapatkan warna kuning, dan ditetesi phenol phtalin menjadi tidak berwarna. Lalu saat ditetesi ekstrak kunyit didapatkan warna kuning tua dan ditetesi ekstrak bunga sepatu didapatkan warna merah muda.
Larutan NH4Cl saat diteteskan ke kertas lakmus merah dan biru didapatkan warna kertas lakmus merah menjadi biru dan kertas lakmus biru tetap biru. Saat NH4Cl ditetesi metil merah didapatkan warna kuning, ditetesi metil orang didapatkan warna kuning, ditetesi bromtimol biru didapatkan warna biru kehijauan, dan ditetesi phenol phtalin menjadi tidak berwarna. Lalu saat ditetesi ekstrak kunyit didapatkan warna kuning tua dan ditetesi warna ekstrak bunga sepatu didapatkan warna ungu.
Larutan NaOH saat diteteskan ke kertas lakmus merah dan biru didapatkan warna kertas lakmus merah menjadi biru dan kertas lakmus biru tetap biru. Saat NaOH ditetesi metil merah didapatkan warna kuning, ditetesi metil orange didapatkan warna kuning, ditetesi bromtimol biru didapatkan warna biru, dan ditetesi phenol phtalin didapatkan warna ungu. Lalu saat ditetesi ekstrak kunyit didapatkan warna merah dan ditetesi ekstrak bunga sepatu didapatkan warna hijau.







KESIMPULAN

Berdasarkan hasil uji larutan dengan berbagai indikator dapat disimpulkan :
1.)    Larutan ada yang bersifat asam, basa, dan netral
2.)    Larutan yang dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah berarti asam
3.)    Larutan yang dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru berarti basa
4.)    Dari hasil uji larutan dengan berbagai indikator, maka:
a.)    Larutan yang bersifat asam adalah asam asetat dan asam klorida
b.)    Larutan yang bersifat basa adalah air suling, NH4Cl, dan NaOH
c.)    Larutan yang bersifat netral adalah alkohol


Tidak ada komentar:

Posting Komentar